Status sosial tidak bisa menghalangi orang untuk bahagia karena kebahagiaan adalah hak semua orang dan setiap orang berhak bahagia dengan segala “keterbatasannya”. Hari ini saya melihat sebuah fenomena sosial dimana ada seorang bapak dengan gerobak sampahnya masih menyempatkan diri untuk mengurusi anaknya. Bisa saya pastikan bahwa keseharian dari bapak itu bekerja mengambil sampah. Sesuatu yang mungkin sulit dikerjakan oleh para pejabat ataupun para pengusaha-pengusaha yang sibuk dengan pekerjaannya, dimana dia bisa menyisakan waktunya untuk anaknya. Dalam peristiwa yang saya saksikan langsung tersebut terlihat jelas bagaimana bapak itu sedang istirahat disamping pagar kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan menggendong anaknya dengan sekali-kali dia menciumi buah hatinya tersebut. Dalam pikiran saya dalam perjalanan bapak itu, anaknya tersebut akan dia taruh didalam gerobak sampah yang pas...