Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Mandalawangi Pangrango (Soe Hok Gie)

Senja ini, ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu. Aku datang kembali ke ribaanmu, dalam sepimu, dan dalam dinginmu. Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna. Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan. Dan aku terima kau dalam keberadaanmu, seperti kau terima daku. Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi. Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada. Hutanmu adalah misteri segala cintamu. Dan cintaku adalah kebisuan semesta.

Ibu Para Demonstran

Pekerja keras dan selalu tersenyum. Itulah gambaran sosok mbak yayuk. Wanita paruh baya dengan nama asli suprihatin ini kesehariannya bekerja sebagai penjual nasi keliling. Seakan tidak mau termakan oleh modernitas dengan segala fasilitas, mbak yayuk konsisten dengan berjalan kaki dari kos ke kos di pagi hari dan sore hari. bagi mbak yayuk dengan berjalan kaki malah akan memudahkan dalam bersilaturrahmi dengan para pelanggannya.             Sebagai penjual nasi keliling, modal utama mbak yayuk dalam menjual nasinya adalah kepercayaan dan kejujuran. Kepercayaan dan kejujuran ini oleh mbak yayuk tidaklah didapat dari sekolah formal (karena memang mbak yayuk tidak sekolah), melainkan murni tumbuh dari pribadi seorang penjual nasi keliling yang ikhlas dalam menjalani segala aktifitasnya. Ini berbeda dengan kepercayaan dan kejujuran yang banyak kita dapatkan dari sekolah formal yang kadang melahirkan kepercayaan dan kejujuran yang juga formal. Modal kepercayaan dan kejujuran mbak yayu

Spirit Ramadhan untuk Perubahan Bangsa

Ahlan wa sahlan ya ramadhan! Ya... mungkin h anya sebuah salam yang ku sampaikan untuk menyambut datangnya bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan dimana disitu terdapat satu malam lebih baik dari seribu bulan. Mungkin berbeda dengan para musisi yang menyambut kedatangan bulan ramadhan ini dengan syair-syair lagu yang indah. Namun salam yang ku sampaikan adalah murni dari nurani dan tanpa tendensi apapun.             Sebagai bulan istimewa yang dipilih oleh Allah SWT, sebagaimana kota Mekkah dipilih oleh Allah sebagai kiblat seluruh muslim di dunia, ramadhan menyimpan sesuatu yang tidak kita temui di bulan-bulan yang lain. Pada bulan ramadhan ini kita bisa menyaksikan masjid-masjid dipenuhi oleh para jama’ah, rumah-rumah penuh dengan hiasan bacaan Al Qur’an, kotak infak penuh, bahkan para artis pun tak mau ketinggalan untuk sekedar “menyemarakkan” bulan ramadhan ini.