Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Karena Covid-19, Kita Puasa Lebih Awal

Ternyata, kita telah berpuasa sebelum Ramadan tiba. Hidup serba minimalis telah kita lalui semenjak Covid-19 tiba. Gaya hidup konsumtif berkurang karena semua aktifitas dipindah ke rumah. Kebiasan nongkrong di kedai kopi, nonton film di bioskop, berbelanja aneka kebutuhan di mall, hingga berwisata harus kita hentikan sejenak. Bahkan, tidak hanya syahwat duniawi yang dibatasi, melainkan syahwat beribadah juga dibatasi. Maka, tidak mengherankan kalau Ramadan tahun ini datang tidak seperti biasanya. Ia datang saat kita harus menjaga jarak dari teman dan kerabat. Tak ada sambutan yang meriah. Pawai, kembang api, bahkan tarawih berjamaah di masjid tak lagi kita temukan. Covid-19 memaksa kita untuk hidup serba minimalis. Begitu juga sebenarnya pesan utama dari datangnya Bulan Ramadan. Ramadan mengharuskan kita untuk hidup menahan nafsu. Nafsu makan dan minum, nafsu berbelanja, nafsu berhubungan seksual, nafsu membincang orang lain, dan nafsu-nafsu yang lain. Ramad

Kartini dan Jejak Nasionalismenya

Kartini, seakan selalu lahir kembali setiap tanggal 21 April. Merupa kebaya di kantor-kantor, di sekolah-sekolah, di jalanan, ataupun di jagad medsos. Begitulah sejarah orde baru me-reimajinasi Kartini. Perempuan dengan paras ayu, berkebaya, masak, dan ditonton dalam karnaval.  Sejarah itu seakan ingin melupakan bahwa Kartini, memiliki peran yang besar dalam merekam sejarah pergerakan di Indonesia. Dalam Kartini Sebuah Biografi (1979), Sitisoemandari Soeroto mengungkapkan: “Kartini menduduki tempat khusus dalam Sejarah Indonesia Modern sebagai Ibu Nasionalisme.” Nasionalisme Kartini, dalam panggung sejarah, banyak disangsikan oleh para pemikir, salah satunya adalah Harsja W. Bahtiar. Dalam buku satu abad Kartini (1879-1979), terbitan Pustaka Sinar Harapan (cetakan ke-4), Harsja menulis sebuah artikel berjudul Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita. Harsja membandingkan sosok Kartini dengan dua sosok wanita yang lain. Pertama, Sultanah Seri Ratu Taj