Memaknai Hidup ; Urip Iku Mung Mampir Jalan-Jalan
Suatu hari ketika aku jalan-jalan di perpustakaan kampus, aku mendapatkan sebuah buku yang menarik, judulnya “urip iku mung mampir ngguyu.” Buku ini berisikan humor-humor yang menyegarkan otak. Bagi penulis buku ini, humor tidak hanya sekedar celetukan-celetukan yang keluar dari mulut untuk kemudian ditertawakan, tetapi si penulis mencoba untuk menjadikan humor sebagai sesuatu yang ilmiah, sebagaimana halnya kuntowijoyo yang mencoba menjadikan seni sejajar dengan ilmu pengetahuan yang lain. Bagi si penulis humor juga mempunyai epistemologi. Pada kesempatan yang lain, di siang hari, aku sempatkan untuk “ngopi” di sebuah kedai di sekitar kampus UIN Sunana Kalijaga. Ada sebuah tulisan yang menurut saya menarik yang terpampang di dinding kedai. Tulisan itu berbunyi “urip iku mung mampir ngopi.” Mungkin bagi kedai itu, kopi adalah sesuatu yang harus dicicipi dan itu menjadi segalanya dalam kehidupan ini. Kopi menjadi penyemangat dalam kehidupan, menjadi teman, menjadi penghidup dalam ...